Pelatihan Manajerial Group Band  

Posted by VEHO Management in

Acara Pelatihan Manajerial Group Band ini diselenggarakan VEHO Management dengan tujuan membekali para group band yang lahir di Kudus dan sekitarnya dengan pengetahuan bermusik, tentang visi musik, misi bermusik dan pentingnya manajemen untuk menggolkan misi bermusik. Kegiatan ini diselenggarakan pada hari minggu tanggal 24 Mei 2009 di Ruang Seminar Universitas Muria Kudus.

Suwoko, manager VEHO sedang memandu jalannya pelatihan. Sebelah kanannya, Rahayu Kerta Wiguna (Presdir Naga Swara Record) dan Albertus RPA (Pengamat Musik Taman Budaya Surakarta)

Hadir dalam acara tersebut sebagai narasumber Rahayu Kerta Wiguna, yang saat ini menjabat Presiden Direktur Naga Swara Record dan Albertus RPA, seorang pengamat musik dan penggiat kegiatan musik di Taman Budaya Surakarta. Dalam pelatihan tersebut dibahas bagaimana pentingnya visi bermusik. Titus (Sapaan akrab Albertus RPA, red) mengatakan, " Seseorang atau sebuah group musik harus menetukan terlebih dahulu visi dalam bermusik. Apakah bermusik untuk sekedar mancari materi atau musik sebagai sebuah ekspresi?". Lebih jauh beliau menyampaikan bahwa produk sebuah kebudayaan, salah satunya musik harus diposisikan sebagai sebuah jalan untuk sebuah tujuan.

Sementara itu, Rahayu menyampaikan pentingnya sebuah pasar atau lebih spesifik selera pasar sebagai sebuah kacamata dalam menjalankan misi bermusik, jika seseorang atau group musik menentukan arah musik sebagai sumber kehidupan. beliau juga menyampaikan beberapa trick dan strategi bagaimana sebuah band bisa meraih pasar dan popularitas. lebih jauh beliau memaparkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan sebuah group band. Antara lain:
  1. Materi album musik,

    Faktor ini lebih menitik beratkan kepada produksi kualitas sebuah karya lagu yg sesuai dengan selera pasar komersil (sesuai trend pasar industri) yg kemudian berlanjut kepada kemasan album tersebut harus sinergi dengan konsep karakter artis rekaman sekarang ini karena konsep, karakter dan pastinya lagu yang easy listening

  2. Marketing dan promosi,

    Kedua divisi ini harus sinergi dan signifikan. Karena ketika diimplemantasi terhadap sebuah karya musik, nilai promosi yg dikeluarkan harus dapat diproyeksikan terhadap sales, lebih tepatnya kita pinjam istilah “Konsep Ekonomi”. Faktor ini secara eksternal berhubungan dengan pihak broadcast dan media massa, seperti TV dan Radio.

  3. Lucky,

    Faktor ini lebih tepat disebut faktor penyempurnaan, karena pekerja musik bekerja dengan hati, maksudnya kalau sebuah produk album rekaman dikerjakan dengan proses intropeksi dan hati yang ikhlas, maka adanya tangan Tuhan menyertai setiap musisi. Faktor ini jarang bisa diterima dengan logika, karena sifatnya abstrak dan ini juga lazim terjadi dalam industri musik Indonesia


Dari kiri: Titus, Andy, Woko, Saga, Rahayu, Fahmi, Soulya, Wan, Hanzu

Acara ini terselenggara berkat kerjasama VEHO Management dan BEM Fakultas Teknik UMK. Acara ini dihadiri oleh lebiha dari enam puluh peserta yang datang dari Kudus, Pati dan Jepara.