Veho di Situs Music Dondandon  

Posted by VEHO Management in


silahkan kunjungi lagu Veho di Situs dondandon

Leafs Voice  

Posted by VEHO Management in

Program album kompilasi musik lingkungan. Untuk lebih jelasnya, silakan klik disini: Leafs Voice

Bumi adalah kehidupan bagi setiap makhluk di dalamnya. Tuhan begitu sempurna dalam menciptakan bumi dengan sistemetika alamiyah. Adanya hujan, panas, tumbuhan, hewan, tanah dan semua unsur yang terkandung di dalam bumi maupun yang terkandung dalam atmosfer kita adalah suatu pertanda dan peringatan, bahwa bumi kita menuntut adanya keseimbangan.

Namun banyak dari kita yang belum tahu, mungkin sudah tahu akan tetapi belum sadar bahwa hidup kita sangat bergantung dari perilaku hidup kita sendiri. Dan bahkan banyak dari kita yang mencemooh hujan, mencemooh kemarau, bukankan sedari bumi kita tercipta sudah lazim terjadi fenomena yang demikian? Siapakah yang salah ketika terjadi hujan dan kemarau? Atau justru kita sendiri yang salah karena telah menyalahkan fenomena lama?

Akhir-akhir ini banyak kita lihat terjadi bencana alam dimana-mana. Banjir, tanah longsor, rob, kekeringan, dan sebagainya. Fenomena tersebut tidak muncul tiba-tiba dan tanpa sebab. Ketidak tahuan kita dan kurangnya kesadaran dari kita akan keseimbangan alamlah yang menyebabkab semua bencana alam itu terjadi. Manusia memang cenderung memiliki sifat serakah dan angkuh tanpa melihat dan memerdulikan nasib bumi ini dalam skala jangka panjang. Sifat serahkah ini dapat kita lihat dari banyak contoh; diantaranya banyak dari kita yang mengeksploitasi hutan secara membabi buta tanpa pertimbangan atas dampak eksploitasi tersebut terhadap alam. Pola hidup kita yang tidak sehat, cenderung ceroboh dapat kita lihat dari banyaknya dari kita yang membuang sampah sembarangan di sungai, sehingga banyak terjadi penyumbatan, akibatnya terjadi banjir yang tidak terelakkan setiap tahun.

Jika kita bertanya, lantas siapakah yang harus bertanggung jawab dengan banyaknya bencana yang terjadi? Tentu semuanya harus bertanggung jawab. Karena kita semualah yang akan menanggung dampak yang ditimbulkan bencana-bencana yang terjadi.

Tak terkecuali generasi-generasi muda yang suka bermain musik. Musik merupakan salah satu bahasa yang bersifat universal. Sebuah karya musik dapat diperdengarkan kepada siapapun di dunia ini dengan tidak mengenal batas-batas wilayah, ras, bahasa. Ia hanya membutuhkan indera dengar, selanjutnya adalah bagaimana penikmatannya. Melalui permainan nada-nada maupun tak bernada, dan komposisi ia sedemikian lentur mampu memasuki wilayah estetika selera seseorang.

Bahkan, meskipun musik telah mempergunakan lirik sebagai penyampai pesan atau informasi yang lebih spesifik, sama sekali tidak mempengaruhi kemandirian karya musik untuk tetap bisa dinikmati oleh siapapun dimanapun. Tidak jarang sebuah karya musik tetap bisa dinikmati meskipun liriknya mempergunakan bahasa yang sulit atau tidak kita pahami. Betapa musik memiliki kekuatan untuk masuk dengan ‘jalannya sendiri secara merdeka kepada siapapun. Seperti diakui banyak ahli di dunia, bahwa musik mampu ‘mempengaruhi’ wilayah kejiwaan, mengasah kepekaan penikmatnya.

Untuk mengatasi dan mengantisipasi terjadinya bencana alam serta kerusakan lingkungan, tidak hanya pemerintah saja yang bertanggung jawab, semua harus bertanggung jawab menyelamatkan alam ini dengan bersama-sama dengan cara danjalannya masing-masing. Pemerintah dengan membuat kebijakan yang tidak berdampak buruk terhadap lingkungan, masyarakat bertanggung jawab dengan menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah di sungai, perusahaan dan industri bertanggung jawab untuk tidak mencemari sungai dan lingkungan. Dan musisi bertanggung jawab untuk membantu menyuarakan pesan moral kepada siapapun, agar tetap menjaga keseimbangan alam dan melakukan pola hidup sehat supaya keberlangsungan hidup makhluk di bumi tetap terjaga dan harmoni.


Track Record  

Posted by VEHO Management in



Pengalaman VEHO
  1. Konser Amal Peduli Jogja tahun 2006 di Makodim 0722 Kudus
  2. Accoustic Roadshow to School bersama Pembacaan Puisi Asa Jatmiko
  3. Pentas Ngabuburit with VEHO Tahun 2006 di Simpang Tujuh Kudus
  4. Pengisi Original Sound Track Sinetron Miniseri Blok D76 di Stasiun ProTV
  5. Pentas Musik Akustik di Acara Workshop Teater STAIN Kudus
  6. Pentas di Ultah Komunitas Motor Upluk & CB (KUC-KCBC) tahun 2006 di Taman Krida Kudus
  7. Pentas Musik Akustik di Ulangtahun Moge UNIMOC tahun 2007 Kudus
  8. Sound of Muria, halaman DPRD Kudus, 2007.
  9. Soundtribute to Muria, sebagai bintang tamu, IAIN Walisong Semarang, 2007.
  10. Talkshow & Live Performance VEHO di Radio PAMIRA FM, Kudus.
  11. 50 Besar LA Lights Indiefest Regional Jogjakarta, tahun 2007.
  12. Talkshow & Live Performance VEHO di Radio POP FM, Pati (01 Desember 2007)
  13. Casparel Uni-Fest, Kolam Pemancingan Honocoroko, Kudus pada 22 Desember 2007.
  14. Konser VEHO & Lentera, memperingati Hari Aids dan Hari Ibu di Studio Pasma, Kudus pada 9 Februari 2008
  15. Konser Musik Akhir Bulan Genap (MABG), Taman Budaya Surakarta, 29 Februari 2008.
  16. Dies Natalies STAIN Kudus, 3 April 2008.
  17. Konser Musik Tanpa Batas, Univ. Muria Kudus, 18 Mei 2008.
  18. Konser 100 Tahun Kebangkitan Nasional, Taman Budaya Surakarta, 20 Mei 2008.
  19. The 3rd VEHO Anniversary, 27 Mei 2008, di Markas VEHO Megawon.
  20. VEHO membuka konser BAND ASAL Australia CUTSICK, di UMK, pada 07 Juni 2008.
  21. Konser Musik Pemberdayaan PRT, di Monumen SO 1 Maret, Jogjakarta, pada 29 Juni 2008.
  22. Talkshow & Live Performance VEHO pada 10 Juli 2008, di Radio PAMIRA FM, Kudus.
  23. Talk show di Radio Suara Kudus 6 Agustus 2008
  24. Pesta Rakyat Kudus dalam rangka perayaan hari kemerdekaan RI bertajuk “Pesta Merah Putih” di alun-alun Kudus 18 Agustus tahun 2008
  25. Festival Sastra Undip Semarang, 23 Agustus 2008
  26. Talk show di manggala FM Kudus dalam rangka sahare event Ngabuburit with VEHO
  27. Ngabubrit with VEHO, halaman parkir depan DPRD Kudus, 14 September 2008
  28. Festival Mata Air, Salatiga, 27 Oktober 2008
  29. Music Perform "Pameran Dagang Kudus" November 2008
  30. LA Light Music Party, UMK, Januari 2009
  31. Guest Star "Jalan Sehat, Semarak Pemilu 2009, by KPUK Kudus" Halaman GOR Kudus, 8 Maret 2009.
  32. Guest Star "Festival Musik Religi, by IPNU-IPPNU Ancab Sukolilo Pati" Halaman Gedung Sultan Agung Pati, 9 Maret 2009.
  33. Guest Star "Festival Musik, by Djarum" GOR Djarum, 14 Maret 2009.
  34. Pelatihan Managerial Group Band. 24 Mei 2009 di Univerisitas Muria Kudus bekerjasama dengan BEM FT UMK. Hadir dalam acara tersebut Rhayu Kerta Wiguna (Presdir Nagaswara Recod) dan Albertus RPA (Pengamat Musik Taman Budaya Surakarta). Peserta berjumlah lebih dari 26 orang yang datang dari Kudus, Pati dan Jepara.

Artikel  

Posted by VEHO Management in

Bahasa Indonesia
di Tangan Musisi Indonesia


Oleh. Asa Jatmiko




Bahasa menunjukan bangsa. Kita selalu menyebutnya demikian, manakala kita mulai mempertimbangkan bahasa sebagai bagian penting dari kehidupan dan dinamika sebuah masyarakat. Dalam aspek sosiologi, bahasa mengejawantah dalam tutur kata yang menyatu bersama kebudayaannya. Dia tidak semata-mata menjadi alat komunikasi, melainkan lebih dari itu, larut di dalam sendi kehidupan masyarakat itu sendiri. Dia tidak sekadar menjadi “penghubung/penyambung” sesuatu informasi, melainkan menjadi darah-daging dari kebudayaan, yang bersamanya pula bahasa menjadi hidup dan berkembang. Pada tingkat ini, bahasa tidak lain adalah ekspresi dari seseorang, kelompok, atau masyarakat itu sendiri. Pada setiap bidang kehidupan, bahasa memiliki ekspresinya masing-masing, untuk mewujudkan pemikiran dan gagasan.
Demikian pula dari aspek hukum, ekonomi dan politik, bahasa sesungguhnya merupakan pencitraan atas suatu pemikiran atau gagasan yang lebih nyata. Tentu saja, dengan caranya masing-masing. Keterwakilan ekspresi yang diampu oleh bahasa menjadikan bahasa bisa berkembang. Dan oleh karena pemakaian bahasa tersebut sudah sedemikian kompleks, ia dengan sendirinya pula memiliki persoalan-persoalan yang lebih kompleks, ketika di dalam bahasa mengandung tersirat nilai-nilai, makna dan pemaknaan. Bahasa memang memiliki energi besar untuk turut mengembangkan cara berpikir, berperilaku, menunjukan/menentukan sikap bagi masyarakatnya. Oleh karena itu, setiap pemakai bahasa memiliki tanggung jawab tidak hanya terhadap pemikiran dan gagasannya, melainkan juga terhadap sisi moral, etika dan estetika.
Fungsi bahasa menjadi sangat penting, apabila kita mempertimbangkan kebudayaan. Karena tanpa bahasa, rangkaian aspek-aspek kehidupan akan terputus, dan bisa jadi akhirnya matilah kebudayaan itu.

Musik merupakan salah satu bahasa yang bersifat universal. Sebuah karya musik dapat diperdengarkan kepada siapapun di dunia ini dengan tidak mengenal batas-batas wilayah, ras, bahasa. Ia hanya membutuhkan indera dengar, selanjutnya adalah bagaimana penikmatannya. Melalui permainan nada-nada maupun tak bernada, dan komposisi ia sedemikian lentur mampu memasuki wilayah estetika selera seseorang.
Bahkan meskipun musik telah mempergunakan lirik sebagai penyampai pesan atau informasi yang lebih spesifik, sama sekali tidak mempengaruhi kemandirian karya musik untuk tetap bisa dinikmati oleh siapapun dimanapun. Tidak jarang sebuah karya musik tetap bisa dinikmati meskipun liriknya mempergunakan bahasa yang sulit atau tidak kita pahami. Begtulah, saya ingin menggambarkan betapa musik memiliki kekuatan untuk masuk dengan ‘jalannya sendiri’ secara merdeka kepada siapapun. Seperti diakui banyak ahli di dunia, bahwa musik mampu ‘mempengaruhi’ wilayah kejiwaan, mengasah kepekaan penikmatnya.

Bagaimana dengan lirik lagu berbahasa Indonesia dalam dunia musik Indonesia? Karena bahasa memiliki peranan penting dalam kebudayaan, dan musik memiliki kekuatan yang unik untuk mampu mempengaruhi kejiwaan dan pemikiran penikmatnya, maka penggunaan bahasa di dalam lirik-lirik lagu juga seharusnya dilihat sebagai sesuatu yang penting. Sekitar tahun 2000, ada sepucuk surat pembaca di sebuah harian yang mengkritisi lirik lagu pada album grup band Slank waktu itu. Pada album tersebut (maaf, saya lupa judul albumnya), yang terbit sebelum para personel Slank “sembuh” dari sengatan narkoba, Slank menuliskan lirik-liriknya dengan begitu vulgar dan seronok. Si pengirim surat pembaca tadi ingin mengingatkan, bahwa lagu-lagu mereka yang dijual secara bebas, kemudian dibeli dan dinikmati oleh para penikmatnya, termasuk anak-anak dimana mereka belum pantas untuk menyerap lirik-liriknya.
Sekarang kita simak juga lagu dari band Wali yang berjudul Dik. Begini salah satu refrainnya: ku akan menjagamu, di bangun dan tidurku, di setiap mimpi dan nyataku. Terlepas enak dan tidaknya lagu tersebut dinikmati, nyatanya lagu tersebutlah yang belakangan ini menjadi salah satu lagu yang paling digemari oleh remaja kita. Kata “bangun” dalam lirik di atas, terdengar janggal, karena tidak selaras pemaknaannya dengan larik-larik berikutnya yang mempergunakan, seperti: mimpi – nyata, kemudian pada baris refrain berikutnya ada “hidup – mati”. Jika diteruskan, band Wali mempergunakan lawan-kata sebagai kekuatan lirik dalam lagu Dik. Sehingga dengan konsepnya sendiri, apabila Wali mempergunakan kata “tidur”, lawan katanya tentu saja bukan “bangun” melainkan “terjaga”. Barangkali bukan di (saat) bangun, melainkan di (saat) terjaga. Karena di dalam kaidah maupun pemakaian umum Bahasa Indonesia, kata yang mengikuti di, ke dan dari lazimnya adalah kata keterangan tempat/situasi, bukan kata kerja.
Saya masih percaya, bahwa pemakaian bahasa Indonesia yang baik tidak akan serta-merta membuat kita menjadi kaku. Ahmad Dhani banyak menelorkan lirik-lirik yang baik, penuh muatan filsafat, puitis, demikian juga membuat lagu-lagu cair dan sedikit ‘kemayu” seperti pada beberapa karyanya yang dinyanyikan oleh Mulan Jameela dan Dewi Dewi. Tetapi Ahmad Dhani tetap menjaga kualitas dan konteks kata-kata yang dipilihnya. Demikian juga dengan beberapa syair lagu dari musisi-musisi kita yang tidak hanya memperhitungkan musikalitas, melainkan juga mempertimbangkan bagaimana penggunaan bahasa Indonesia di dalam karya-karyanya. Di sinilah peran “pencipta” bahasa dalam lagu, puisi atau karya seni lainnya dalam berkreativitas.
Gejala penggunaan bahasa Indonesia di dalam dunia musik tanah air tidak hanya menyentuh soal ketepatan seorang musisi atau pencipta lagu dalam menentukan pilihan kata. Beberapa grup band malah sepertinya dengan sengaja mempergunakan bahasa-bahasa dengan tidak mempertimbangkan unsur pendidikan di dalamnya. Sekali lagi grup band Wali, misalnya, pada lagu Benci. Di sana ada lirik : “dasar kamu bajingan”. Payahnya, lirik tersebut dijadikan bait refrain, dimana Wali akan mengulang-ulang kalimat itu. Lebih banyak disbanding dengan isi atau tema lagu itu sendiri yang (hanya) mempersoalkan cinta sepasang kekasih. Saya tidak tahu bagaimana menjelaskan makna lirik tersebut kepada anak saya yang masih sekolah dasar, padahal anak saya (sangat) hapal dengan lagu tersebut. Saya tidak habis pikir, bagaimana musisi, pencipta lagu dan juga para produser rekaman menyetujui penggunaan kata-kata yang tidak mendidik itu, yang notabene mereka juga berharap akan dinikmati sebanyak mungkin khalayak?
Musik, menurut saya, sebagaimana karya seni lainnya, memiliki tanggungjawab moral terhadap kebudayaan sebuah bangsa. Terlebih lagi bahwa musik memiliki media khas yang mampu menembus relung hati, dari anak-anak hingga orang tua. Oleh karena betapa egoisnya ketika musisi kita bila mereka tidak memperhitungkan siapa nanti penikmatnya. Mereka semakin kaya dan terkenal (ngetop), dari hasil uang jajan anak-anak remaja kita.
Musik memperkembangkan bahasa. Bahasa menunjukan bangsa. Mari kita bermusik dengan mempergunakan bahasa sebagai alat ekspresi sekaligus kebanggaan dengan mempertimbangkan anak-anak bangsa.
Di bulan bahasa ini, semoga catatan tadi berguna bagi kita semua.

Biodata Singkat:
Asa Jatmiko dilahirkan pada 07 Januari 1976. Menulis puisi, cerpen, essai sastra dan budaya ke berbagai media massa yang terbit di Indonesia, seperti; Kompas, Suara Pembaruan, Bernas, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Suara Merdeka, Lampung Post, Surabaya Post, Bali Post, Media Indonesia, Jawa Pos, Solopos, dan lain-lain.
Karya-karyanya juga termuat berbagai antologi, seperti; Hijau Kelon, Resonansi Indonesia, Grafitti Gratitude, Filantrophi, Trotoar, Tamansari, Gerbong, Jentera Terkasa, Embun Tajalli, Begini Begini dan Begitu, Pasar Kembang, Buku Catatan Perjalanan KSI, dan lain-lain. Selain itu, ia aktif juga di dunia seni pertunjukan (teater), dengan telah menulis naskah drama dan menyutradarai beberapa pentas teater. Karya di bidang teaternya, antara lain; Rekonsiliasi Nawangwulan_Joko Tarub, Performance Art “Dust To Dust”, Parodi Jonggrang Putri Prambatan, LOS (Labours On Stage), Pentas keliling 2 Naskah karya Kirdjomuljo, berjudul Senja dengan Dua Keleawar dan Sepasang Mata Indah. Kemudian bermain dan menyutradarai lakon Hanya Satu Kali, Godlob dan terakhir The Tragedy of Hamlet di Universita Muria Kudus.
Meluangkan waktu untuk pentas tunggal, antara lain; Pembacaan Puisi Keliling SMA selama 2 bulan, kemudian pentas tunggal pembacaan 7 cerpen karya 7 cerpenis Kudus di Hotel Kenari “Cerita-cerita Kota Kretek” dan lain-lain. Dan akhir-akhir ini sedang gandrung dengan penggarapan film, terutama film-film indie. Beberapa karyanya, antara lain; miniseri Blok D76 yang sudah ditayangkan pada bulan Juni 2006 di ProTV, sebuah stasiun televisi lokal. Dan menyusul penggarapan film indie yang bersetting gula tumbu berjudul Sketsa Gelisah Api. Saat ini tengah menggarap sebuah film televisi Rinai Seruni.
Antologi puisi tunggalnya berjudul Pertarungan Hidup Mati dan kaset pembacaan puisi Antifon Burung Api. Kini tengah mempersiapkan buku puisinya yang kedua, berjudul Alienasi yang dilengkapi dengan CD pembacaan puisi Asa Jatmiko.
Kini tinggal di Jalan Kelapa Sawit V/6, Perumahan Megawon Indah, Jati, Kudus telp: 08122872170/80, sembari menjadi sutardara Teater 76, membuat sebuah grup musik indie VEHO dimana ia menjadi pencipta lagu. Saat ini grup band indie tersebut sedang mempersiapkan beberapa show untuk kampanye lingkungan. Kemudian juga mendirikan komunitas Satubumi, sebuah komunitas yang berkegiatan mendokumentasikan karya-karya seni, mengadakan riset dan menjadi event organizer kegiatan-kegiatan kesenian.

Phone : 0291-4249442, Mobile: 08122872170

Alamat Surat Jl. Kelapa Sawit V/6, Perumahan
Megawon Indah, Jati, Kudus,
INDONESIA 59342.
e-mail asajatmiko@gmail.com

Festival Mata Air  

Posted by VEHO Management in

Galeri Foto VEHO di FMA


















Player VEHO tampil dengan kekuatan penuh dan
Aksi Saga, saat memukau ribuan penonton


















Hugh Barcley sedang berdiskusi dengan
player VEHO


















Aksi Soulya



















Taping? Andy memang jagonya........




















Fahmi harus bertenaga ekstra saat VEHO
harus membawakan lima lagu berturut-turut
di top stage FMA

ngabuburit  

Posted by VEHO Management in

NGABUBURIT BARENG VEHO



Kegiatan ini terselenggara oleh VEHO Managenent yang didukung oleh beberapa pihak sponsor dengan mengambil tema Terlahir Kembali untuk Berbagi. Alasan penyelenggara mengambil tema ni adalah diharapkan muncul semangat baru pada pihak player dan Management untuk selalu berkarya dan tetap memberikan yang terbaik untuk masarakat. Adapun kegiatan yang terselenggara pada hari minggu 14 September 2008 di halaman parkir depan DPRD kabupaten Kudus ini berjalan sangat baik dan berhasil memberikan suguhan yang sangat menarik bagi masyarakat Kudus yang sdang menunggu datangnya saat berbuka puasa. Acara special yang ditunggu-tunggu adalah penampilan VEHO sendiri, dengan semangat berbagi VEHO membawakan sembilan lagu. Yakni, Open Your Mind, Melati di Tapal Batas, Engkau Puisi, Merengkuh, Cahaya, Sampai Kapan, Lagu untuk Layla dan Telinga Perawan. Pada lagu Melati di Tapal Batas parapersonil VEHO memakai kostum penutup kepala dan berantai, ini sebagai perlambang bahwa bulan puasa kita senantiasa menahan hawa nafsu sebagai wujud ketaqwaan kita kepada Tuhan.
penampila VEHO saat ngabuburit di halaman DPRD Kudus

Sebelum penampilan VEHO, terlebih dahulu tampil band-band pembuka yang kesemuanya dari Kudus, The I_CONN, DELLIS BAND dan BLUE BARRY yang tampil dengan sangat baik dan memberikan suguhan yang sangat menghibur. Atas terselenggaranya acara ini, kami dari VEHO Management mengucapkan terima kasih kepada Djarum 76, Dellis Studio, Radio Manggala, JM Jaya Motor Kudus, Satu Bumi, Teater 76, PMII Komisariat Sunan Muria UMK, Kapolsek Jati Kudus, Ketua DPRD Kudus dan seluruh VEHOLIC dan masyarakat Kudus yang telah ikut serta mensukseskan acara ini.

 

Posted by VEHO Management in



SEJARAH
VEHO mulai diproklamasikan pada 27 Mei 2005, di Kudus, Jawa Tengah. Didirikan pertama kali oleh Asa bersama Saga, kemudian Padma, Bara dan Timur. Sudah manggung di berbagai tempat dan event.

Berangkat dari suasana duka bangsa, karena bencana alam dan tragedy terjadi dimana-mana. Kami menyaksikan semua itu, dari tanah longsor, banjir, tsunami, gempa bumi hingga ancaman dari pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Semenanjung Muria. Semua itu menggelisahkan kami.

Lalu kami melewati jalan setapak yang sepi di rimba raya musik Indonesia, dengan membekali diri dengan persiapan skill, mental dan kepekaan sosial. Pelahan-lahan kami berhasil rekaman secara swadaya, yang menghasilkan 10 lagu, Timur yang berposisi sebagai drummer harus berangkat ke luar kota untuk sebuah pekerjaan. Posisinya diisi oleh beberapa additional players, seperti: Joshua, untuk beberapa lama dan beberapa kali manggung.
Setelah itu VEHO mencari lagi player tetap untuk penggebug drum. Tersebutlah Zamro, dan Angga. Lalu Fahmi-lah yang kemudian akhirnya menjadi player tetap.
Hampir bersamaan dengan itu, VEHO sempat mengalami stagnasi akibat gitaris Jack waktu itu kurang aktif merespon agenda management. Akhirnya diputuskan dalam rapat internal, VEHO menggeser gitaris tersebut dan sekaligus menggantinya dengan gitaris baru, Andy.
Dan menginjak bulan April 2008, Bara mengundurkan diri karena aktivitas pribadi. Posisinya kemudian digantikan oleh Soya, hingga saat ini.


ALIRAN MUSIK
VEHO merupakan filosofi dari akronim vertikal horisontal, yang bisa diartikan selalu ingin ingat Tuhan dan peduli dengan lingkungan dan sesama. Dinamis dan universal. Mengusung aliran tanpa batas, seluas dan sekaya proses kreatif yang dijalani. Namun, melihat karya yang ada, barangkali dapat dimasukkan (untuk sementara ini) ke dalam aliran pop-rock alternatif.

Saat ini Veho sudah mempunyai 12 materi lagu yang siap diluncurkan. Dari materi tersebut, 2 lagu hit di antaranya sudah mulai diperdengarkan melalui radio-radio di Jateng dan Jogja. Lagu-lagu tersebut adalah Engkau Puisi dan Open Your Mind. Juga beberapa lagu lain, seperti: Merengkuh, Obsidian, Cahaya, dan Gerimis malioboro, Bisikan Eva, Hanya Indonesia, Lagu Untuk Layla. (***)

Lagu Hits  

Posted by VEHO Management in

Dalam rangka mempublikasikan karya VEHO, manajemen telah mengeluarkan single hit Engkau Puisi dan second hit Open Your Mind. sebelum hit ini dipublikasikan ke semua Veho-Lic, lagu Engkau Puisi telah terlebih dahulu terpublikasikan di album yang pertama bertajuk Light and The Sadow. lagu Open Your Mind adalah second hit terbaru yang belum lama masuk dapur rekaman. Bagi para Veho-Lic dan para penikmat VEHO, silahkan dapatkan CD album terbaru yang telah lengkap dengan vedeo kipnya. untuk mendapatkannya silakan hubungi manajemen. terima kasih dan selamat menikmati.

 

Posted by VEHO Management

Sebuah program yang kami buat sebagai solidaritas kita kepada korban bencana banjir di Kudus dan sekitarnya.

Personil Veho  

Posted by VEHO Management in

PLAYERS
Saga

Data Diri
Nama Lengkap : Purwoko Riries
Nama Panggilan : Saga
Job : Vokalis
Tempat, tanggal lahir : Kudus, 24 Februari 1986
Tinggi Badan : 166 cm
Berat Badan : 42 kg
Golongan Darah : --
Agama : Islam
Penyanyi Favorit : Armand Maulana
Band Favorit : Helloween
Lagu VEHO paling disukai : Engkau Puisi
Karena : Liriknya Manis
Lagu VEHO paling tidak disukai : Pram Selamat Jalan
Karena : Liriknya Sulit
Makanan Favorit : Nasi Pecel
Minuman Favorit : Kopi
Buah-buahan Favorit : Apel
Kebiasaan buruk : Garuk-garuk Kaki
Hal yang paling tidak disukai : Tidak Disiplin

Sejarah Hidup Singkat
Lahir di Kudus dari pasangan Bambang Adi Wijoyo dan Munasri, nomor lima dari enam bersaudara.

Andy

Data Diri
Nama Lengkap : Andy Novriyanto
Nama Panggilan : Andy
Job : Gitaris
Tempat, tanggal lahir : Musi Banyuasin, 29 November 1979
Tinggi Badan : 180 cm
Berat Badan : 100 kg
Golongan Darah : O
Agama : Islam
Penyanyi Favorit : --
Band Favorit : Dreamtheatre
Lagu VEHO paling disukai : Semua suka
Karena : Enak saja
Lagu VEHO paling tidak disukai : --
Karena : --
Makanan Favorit : “Sego Kering
Minuman Favorit : Es teh
Buah-buahan Favorit : Pisang
Kebiasaan buruk : Bangun kesiangan
Hal yang paling tidak disukai : Meremehkan
Sejarah Hidup Singkat
Dilahirkan dari pasangan Ady Suprayitno A. dan (Alm) Kaminiyarti. Mengawali bermusik ditarik sebagai gitaris Tenera Band di sebuah perusahaan. Kemudian di samping itu membentuk band di Palembang, yaitu Sabana Band, yang mengantarnya menjadi Juara Favorit dan the best guitarist. Kemudian di Kudus ikut dalam Pentatonik band dalam Festival LA Lights dan menjadi Juara 3, di Festival Pemda Jepara juara 3. Terakhir bergabung dengan VEHO.
Cita-cita : ingin terkenal dalam dunia musik dan ingin bermanfaat bagi semua orang.

Fahmi

Data Diri
Nama Lengkap : M.Fahmi Ramandhani
Nama Panggilan : Fahmi
Job : Keybordis
Tempat, tanggal lahir : Kudus, 28 Februari 1984
Tinggi Badan : 169 cm
Berat Badan : 60 kg
Golongan Darah : O
Agama : Islam
Penyanyi Favorit : Iwan Fals
Band Favorit : Padi
Lagu VEHO paling disukai : Salam Terbaik
Karena : Soul BgtZ gitU
Lagu VEHO paling tidak disukai : -
Karena : -
Makanan Favorit : Tempe
Minuman Favorit : Kopi
Buah-buahan Favorit : Nangka
Kebiasaan buruk : Emosi
Hal yang paling tidak disukai : Kebohongan, dan Kemalesan
Sejarah Hidup Singkat
Lahir di Kudus pada 28 februari 1984 dari pasangan H.Imam Zuhri dan Sri Sholekhah. Ia merupakan putra ke-1 dari 3 bersaudara.

Soulya

Data Diri
Nama Lengkap : Fitri Sulyani
Nama Panggilan : Soulya
Job : Bassis
Tempat, tanggal lahir : Kudus, 4 Mei 1985
Tinggi Badan : 171 cm
Berat Badan : 60 kg
Golongan Darah : B
Agama : Islam
Penyanyi Favorit : -
Band Favorit : Padi
Lagu VEHO paling disukai : Open Your Mind Karena : Atractive
Lagu VEHO paling tidak disukai : -
Karena : -
Makanan Favorit : Tahu Bacem
Minuman Favorit : Jus Alpukat
Kebiasaan buruk : Mudah tersinggung
Hal yang paling tidak disukai : Berlama-lama menunggu

Sejarah hidup singkat

Hanzu

Data Diri
Nama Lengkap : Muhammad Mansur Diki Sumarsono
Nama Panggilan : Hanzu
Job : Guitarist (Rhytm)
Tempat, tanggal lahir : Kudus, 5 Januari 1981
Tinggi Badan : 163 cm
Berat Badan : 43 kg
Golongan Darah : AB
Agama : Islam
Penyanyi Favorit : Agnes Monica, James Hetfield
Band Favorit : Metallica, Padi, Beatles, Dream Theatre
Lagu VEHO paling disukai : Sampai Kapan Karena : menyentuh, mello
Lagu VEHO paling tidak disukai : -
Karena : -
Makanan Favorit : Donat
Minuman Favorit : Jus Alpukat
Kebiasaan buruk : Males aransemen lagu
Hal yang paling tidak disukai : Menunda-nunda pekerjaan

Sejarah Hidup Singkat
Lahir di Kudus pada 5 Januari 1981, dari pasangan Suhamdi & Muryani (Alm). Mulai menunjukkan ketertarikannya pada musik sejak SMP.
Pijar
Data Diri
Nama: Emawanto
Nama Panggilan: Pijar
Job: Drumer
Tempat dan Tanggal Lahir: Kudus, 20 Desember 1981
Tinggi Badan: 165 cm
Berat Badan: 50 Kg
Golongan Darah:-
Agama: Islam
Band Favorit: Dream Theater
Lagu VEHO yang disukai: Engkau Puisi, karena lembut
Lagu VEHO yang Tidak disukai:-
Makanan Favorit: Lele Bakar
Minuman Favorit: Es Susu
Kebiasaan Buruk: Ngupil
Hal yang tidak disukai: Lagi enak tidur dibangunin
Sejarah hidup singkat


MANAGEMENT
Asa
Data Diri
Nama Lengkap : Asa Jatmiko
Nama Panggilan : Asa
Job : Pimpinan Band dan Pencipta Lagu
Tempat, tanggal lahir : Purbalingga, 07 Januari 1976
Tinggi Badan : 150 cm
Berat Badan : 45 kg
Golongan Darah : O
Agama : Katolik
Penyanyi Favorit : --
Band Favorit : Padi, Nirvana
Lagu VEHO paling disukai : Obsidian
Karena : Rumit dan Enak
Lagu VEHO paling tidak disukai : Engkau Puisi
Karena : Paling Mudah
Makanan Favorit : Nasi Goreng
Minuman Favorit : Kopi
Buah-buahan Favorit : Mangga Muda
Kebiasaan buruk : Susah Tidur Susah Bangun
Hal yang paling tidak disukai : Dibohongin

Sejarah Hidup Singkat
Lahir di Purbalingga pada 07 Januari 1976 dari pasangan Fransiscus Xaverius Djaiman SPd dan Veronica Sunarti. Ia merupakan putra pertama dari 4 bersaudara. Semenjak SMP sudah menyukai dunia seni, terutama seni deklamasi dan tulis puisi. Cita-citanya untuk menjadi seorang pastur kemudian kandas setelah ia merasa tidakbetahdi Seminari Menengah Mertoyudan, sekolah setingkat SMA di Magelang.
Dari sana ia kemudian banting setir dengan masuk Akademi Seni Drama & Film Indonesia di Jogjakarta. Selama 3 tahun di situ, pelan-pelan ia menemukan dunianya kembali, yakni dunia kesenian. Ia mulai dikenal masyarakat dengan karya puisi-puisi yang dibacakannya ataupun melalui pemuatan di berbagai media cetak. Dia pun menggeluti dunia panggung/teater. Beberapa kali ia bahkan menyutradarai pementasan teaternya. Tahun 2002, ia mengeluarkan sebuah buku puisi berjudul Pertarungan Hidup Mati dan juga sebuah kaset pembacaan puisinya berjudul Antifon Burung Api.
Sempat setahun di Jakarta melakoni hidup sebagai karyawan sebuah developer yang berkantor pusat di Cikini, ia sempat berkenalan dengan seorang arsitek yang bisa bermain gitar. Dari persahabatan mereka, ia berhasil menciptakan lagu untuk pertama kalinya, yaitu Rindu ke Tepian. Dari situlah percikan-percikan musik mulai membuat tertarik.
Agak lama berselang, ia merealisasikan gagasan musiknya dengan membentuk sebuah grup band yang pertama, yang ia namai Hagia Sophia, kemudian berubah menjadi VEHO, sampai sekarang. Di VEHO, ia menjadi pimpinan grup sekaligus pencipta lagu.


Heru
Data Diri
Nama Lengkap : Heru Nugroho
Nama Panggilan : Heru
Job : General Manager (Internal)
Tempat, tanggal lahir : Jepara, 25 Oktober 1981
Tinggi Badan : 175 cm
Berat Badan : 65 kg
Golongan Darah : A
Agama : Islam
Penyanyi Favorit : Ari Lasso
Band Favorit : Edane
Lagu VEHO paling disukai : Merengkuh
Karena : Waah!
Lagu VEHO paling tidak disukai : --
Karena : --
Makanan Favorit : Opor Ayam
Minuman Favorit : Teh
Buah-buahan Favorit : Apel
Kebiasaan buruk : Manja
Hal yang paling tidak disukai : Bertele-tele

Sejarah Hidup Singkat
Lahir di Jepara dari pasangan Triyono dan Siti Fatimah, nomor dua dari tiga bersaudara yang kesemuanya laki-laki.


Woko

Data Diri
Nama Lengkap : Suwoko
Nama Panggilan : Woko
Job : General Manager (Eksternal)
Tempat, tanggal lahir : Kudus, 9 April 1985
Tinggi Badan : 159 cm
Berat Badan : 51 kg
Golongan Darah : B
Agama : Islam
Penyanyi Favorit : --
Band Favorit : Veho
Lagu VEHO paling disukai : Salam Terbaik
Karena : Liriknya sangat menggigit
Lagu VEHO paling tidak disukai : --
Karena : --
Makanan Favorit : Bandeng Penyet, bandeng goreng, pokoknya
yang serba bandeng deh.
Minuman Favorit : Kopi Jetak e caharis
Buah-buahan Favorit : Peer
Kebiasaan buruk : Tertidur ketika membonceng sepeda motor
Hal yang paling tidak disukai : Menunggu dan dikecewakan.

Sejarah Hidup Singkat
Lahir di Kudus dari pasangan Bapak Suyoto dan Ibu Muslimah, anak pertama dari tiga bersaudara. Kehidupannya enggak jauh-jauh dari organisasi. Dari mulai SD hingga Kuliah selalu dipercaya kawan-kawannya untuk menduduki jabatan-jabatan strategis. Sampai sekarangpun, ia tetep saja dipercaya oleh kawan-kawannya untuk menduduki jabatan strategis itu, yakni menjadi presiden BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UMK (Universitas Muria Kudus) . Juga anggota PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Sunan Muria, Universitas Muria Kudus.

Daul
Data Diri
Nama Lengkap : Nida'ul
Nama Panggilan : Da'ul
Job : Staff
Tempat dan Tanggal Lahir: Demak, 5 Mei 1986
Tinggi Badan: 156 cm
Berat Badan: 51 Kg
Golongan Darah:-
Agama: Islam
Band Favorit: VEHO
Lagu VEHO yang disukai: Engkau Puisi, karena memang suka.
Lagu VEHO yang Tidak disukai:-
Makanan Favorit: Cumi Saus Tiram
MinumTambah Videoan Favorit: Jus Alpukat
Kebiasaan Buruk: Melamun
Hal yang tidak disukai: Diganggu saat belajar