Veho di Situs Music Dondandon
Posted by VEHO Management in Track Record
silahkan kunjungi lagu Veho di Situs dondandon
Posted by VEHO Management in Track Record
silahkan kunjungi lagu Veho di Situs dondandon
Posted by VEHO Management in Leafs Voice
Bumi adalah kehidupan bagi setiap makhluk di dalamnya. Tuhan begitu sempurna dalam menciptakan bumi dengan sistemetika alamiyah. Adanya hujan, panas, tumbuhan, hewan, tanah dan semua unsur yang terkandung di dalam bumi maupun yang terkandung dalam atmosfer kita adalah suatu pertanda dan peringatan, bahwa bumi kita menuntut adanya keseimbangan.
Namun banyak dari kita yang belum tahu, mungkin sudah tahu akan tetapi belum sadar bahwa hidup kita sangat bergantung dari perilaku hidup kita sendiri. Dan bahkan banyak dari kita yang mencemooh hujan, mencemooh kemarau, bukankan sedari bumi kita tercipta sudah lazim terjadi fenomena yang demikian? Siapakah yang salah ketika terjadi hujan dan kemarau? Atau justru kita sendiri yang salah karena telah menyalahkan fenomena lama?
Akhir-akhir ini banyak kita lihat terjadi bencana alam dimana-mana. Banjir, tanah longsor, rob, kekeringan, dan sebagainya. Fenomena tersebut tidak muncul tiba-tiba dan tanpa sebab. Ketidak tahuan kita dan kurangnya kesadaran dari kita akan keseimbangan alamlah yang menyebabkab semua bencana alam itu terjadi. Manusia memang cenderung memiliki sifat serakah dan angkuh tanpa melihat dan memerdulikan nasib bumi ini dalam skala jangka panjang. Sifat serahkah ini dapat kita lihat dari banyak contoh; diantaranya banyak dari kita yang mengeksploitasi hutan secara membabi buta tanpa pertimbangan atas dampak eksploitasi tersebut terhadap alam. Pola hidup kita yang tidak sehat, cenderung ceroboh dapat kita lihat dari banyaknya dari kita yang membuang sampah sembarangan di sungai, sehingga banyak terjadi penyumbatan, akibatnya terjadi banjir yang tidak terelakkan setiap tahun.
Jika kita bertanya, lantas siapakah yang harus bertanggung jawab dengan banyaknya bencana yang terjadi? Tentu semuanya harus bertanggung jawab. Karena kita semualah yang akan menanggung dampak yang ditimbulkan bencana-bencana yang terjadi.
Tak terkecuali generasi-generasi muda yang suka bermain musik. Musik merupakan salah satu bahasa yang bersifat universal. Sebuah karya musik dapat diperdengarkan kepada siapapun di dunia ini dengan tidak mengenal batas-batas wilayah, ras, bahasa. Ia hanya membutuhkan indera dengar, selanjutnya adalah bagaimana penikmatannya. Melalui permainan nada-nada maupun tak bernada, dan komposisi ia sedemikian lentur mampu memasuki wilayah estetika selera seseorang.
Bahkan, meskipun musik telah mempergunakan lirik sebagai penyampai pesan atau informasi yang lebih spesifik, sama sekali tidak mempengaruhi kemandirian karya musik untuk tetap bisa dinikmati oleh siapapun dimanapun. Tidak jarang sebuah karya musik tetap bisa dinikmati meskipun liriknya mempergunakan bahasa yang sulit atau tidak kita pahami. Betapa musik memiliki kekuatan untuk masuk dengan ‘jalannya sendiri secara merdeka kepada siapapun. Seperti diakui banyak ahli di dunia, bahwa musik mampu ‘mempengaruhi’ wilayah kejiwaan, mengasah kepekaan penikmatnya.
Untuk mengatasi dan mengantisipasi terjadinya bencana alam serta kerusakan lingkungan, tidak hanya pemerintah saja yang bertanggung jawab, semua harus bertanggung jawab menyelamatkan alam ini dengan bersama-sama dengan cara danjalannya masing-masing. Pemerintah dengan membuat kebijakan yang tidak berdampak buruk terhadap lingkungan, masyarakat bertanggung jawab dengan menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah di sungai, perusahaan dan industri bertanggung jawab untuk tidak mencemari sungai dan lingkungan. Dan musisi bertanggung jawab untuk membantu menyuarakan pesan moral kepada siapapun, agar tetap menjaga keseimbangan alam dan melakukan pola hidup sehat supaya keberlangsungan hidup makhluk di bumi tetap terjaga dan harmoni.
Posted by VEHO Management in Track Record
Posted by VEHO Management in Artikel Musik Indonesia
Posted by VEHO Management in Festival Mata Air 2008
Posted by VEHO Management in Ngabuburit 2008
NGABUBURIT BARENG VEHO
Kegiatan ini terselenggara oleh VEHO Managenent yang didukung oleh beberapa pihak sponsor dengan mengambil tema Terlahir Kembali untuk Berbagi. Alasan penyelenggara mengambil tema ni adalah diharapkan muncul semangat baru pada pihak player dan Management untuk selalu berkarya dan tetap memberikan yang terbaik untuk masarakat. Adapun kegiatan yang terselenggara pada hari minggu 14 September 2008 di halaman parkir depan DPRD kabupaten Kudus ini berjalan sangat baik dan berhasil memberikan suguhan yang sangat menarik bagi masyarakat Kudus yang sdang menunggu datangnya saat berbuka puasa. Acara special yang ditunggu-tunggu adalah penampilan VEHO sendiri, dengan semangat berbagi VEHO membawakan sembilan lagu. Yakni, Open Your Mind, Melati di Tapal Batas, Engkau Puisi, Merengkuh, Cahaya, Sampai Kapan, Lagu untuk Layla dan Telinga Perawan. Pada lagu Melati di Tapal Batas parapersonil VEHO memakai kostum penutup kepala dan berantai, ini sebagai perlambang bahwa bulan puasa kita senantiasa menahan hawa nafsu sebagai wujud ketaqwaan kita kepada Tuhan.
penampila VEHO saat ngabuburit di halaman DPRD Kudus
Sebelum penampilan VEHO, terlebih dahulu tampil band-band pembuka yang kesemuanya dari Kudus, The I_CONN, DELLIS BAND dan BLUE BARRY yang tampil dengan sangat baik dan memberikan suguhan yang sangat menghibur. Atas terselenggaranya acara ini, kami dari VEHO Management mengucapkan terima kasih kepada Djarum 76, Dellis Studio, Radio Manggala, JM Jaya Motor Kudus, Satu Bumi, Teater 76, PMII Komisariat Sunan Muria UMK, Kapolsek Jati Kudus, Ketua DPRD Kudus dan seluruh VEHOLIC dan masyarakat Kudus yang telah ikut serta mensukseskan acara ini.
Posted by VEHO Management in Profile
SEJARAH
VEHO mulai diproklamasikan pada 27 Mei 2005, di Kudus, Jawa Tengah. Didirikan pertama kali oleh Asa bersama Saga, kemudian Padma, Bara dan Timur. Sudah manggung di berbagai tempat dan event.
Berangkat dari suasana duka bangsa, karena bencana alam dan tragedy terjadi dimana-mana. Kami menyaksikan semua itu, dari tanah longsor, banjir, tsunami, gempa bumi hingga ancaman dari pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Semenanjung Muria. Semua itu menggelisahkan kami.
Lalu kami melewati jalan setapak yang sepi di rimba raya musik Indonesia, dengan membekali diri dengan persiapan skill, mental dan kepekaan sosial. Pelahan-lahan kami berhasil rekaman secara swadaya, yang menghasilkan 10 lagu, Timur yang berposisi sebagai drummer harus berangkat ke luar kota untuk sebuah pekerjaan. Posisinya diisi oleh beberapa additional players, seperti: Joshua, untuk beberapa lama dan beberapa kali manggung.
Setelah itu VEHO mencari lagi player tetap untuk penggebug drum. Tersebutlah Zamro, dan Angga. Lalu Fahmi-lah yang kemudian akhirnya menjadi player tetap.
Hampir bersamaan dengan itu, VEHO sempat mengalami stagnasi akibat gitaris Jack waktu itu kurang aktif merespon agenda management. Akhirnya diputuskan dalam rapat internal, VEHO menggeser gitaris tersebut dan sekaligus menggantinya dengan gitaris baru, Andy.
Dan menginjak bulan April 2008, Bara mengundurkan diri karena aktivitas pribadi. Posisinya kemudian digantikan oleh Soya, hingga saat ini.
ALIRAN MUSIK
VEHO merupakan filosofi dari akronim vertikal horisontal, yang bisa diartikan selalu ingin ingat Tuhan dan peduli dengan lingkungan dan sesama. Dinamis dan universal. Mengusung aliran tanpa batas, seluas dan sekaya proses kreatif yang dijalani. Namun, melihat karya yang ada, barangkali dapat dimasukkan (untuk sementara ini) ke dalam aliran pop-rock alternatif.
Saat ini Veho sudah mempunyai 12 materi lagu yang siap diluncurkan. Dari materi tersebut, 2 lagu hit di antaranya sudah mulai diperdengarkan melalui radio-radio di Jateng dan Jogja. Lagu-lagu tersebut adalah Engkau Puisi dan Open Your Mind. Juga beberapa lagu lain, seperti: Merengkuh, Obsidian, Cahaya, dan Gerimis malioboro, Bisikan Eva, Hanya Indonesia, Lagu Untuk Layla. (***)
Posted by VEHO Management in Lagu Hits
Posted by VEHO Management
Posted by VEHO Management in Personil Veho